Alasan Film Dilan 1991 Akan Tetap Menjadi Favorit Bagi Anak Muda



Selamat malam penggemar Dilan, gimana udah nonton trailer film Dilan 1991 belum? Yang udah nonton, baper nggak tuh? Yang jomblo pasti pengen cepet-cepet cari Milea KW super wkwk. Ya wajar sih, soalnya kisah asmara Dilan & Milea bener-bener unik dan berbeda dengan kisah asmara orang lain pada umumnya. Sebagai contoh kita lihat suksesnya film Dilan 1990 kemarin, tembus lebih dari 6 juta penonton dan mendapat banyak penghargaan dan apresiasi dari masyarakat Indonesia. Nggak cuma itu, film Dilan 1990 juga ditayangkan di bioskop luar negeri seperti Singapura, Malaysia, Jepang, Australia dan New York. Belum lama ini, si Iqbaal Ramadhan juga mendapat penghargaan dari luar negeri sebagai "Variety Asian Star" di Maccau (IFFAM 2018) . Tentu penghargaan yang diterima Iqbaal tidak luput dari suksesnya film Dilan 1990. Memang tidak diragukan lagi akting dan chemistry dari Iqbaal dan Vanesha di film Dilan 1990 yang mampu membuat penonton seakan terbawa dikisah asmara remaja SMA ditahun 90an. Keduanya dianggap sukses dalam membintangi film Dilan 1990 yang diangkat dari novel Dilan karya Pidi Baiq. Disamping itu, akting dari pemeran lain yang mendampingi Iqbaal dan Vanesha juga patut di apresiasi, termasuk peran dari Bapak Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Nah, yang menjadi tanda tanya besar sekarang, apakah film Dilan 1991 akan tetap menjadi favorit dan menarik seperti film Dilan 1990? Menurut saya, Ya. Film Dilan 1991 akan tetap favorit dan ditonton banyak orang. Berikut lima alasan mengapa Dilan 1991 akan tetap favorit, terutama di kalangan anak muda.


1) DILIHAT DARI PEMERAN UTAMA


Tentu, popularitas dan kharisma dari pemeran utama sangat berpengaruh pada sukses dan keberhasilan sebuah film. Sutradara harus benar-benar cerdas untuk memilih siapa pemeran utama dan tentunya pemeran utama harus memiliki karakter yang sesuai dengan genre film yang akan di tayangkan. Untungnya, pemeran utama untuk film Dilan 1991 tidak diganti, yaitu Iqbaal Diafakhri Ramadhan dan Vanesha Prescilla. Bicara soal Iqbaal, kita tahu ex-personil Coboy Junior tersebut sudah sejak dulu sering tampil di layar kaca. Selain memiliki bakat bernyanyi dan akting, pria kelahiran Surabaya 28 Desember 1999 itu juga terkenal sebagai pria yang pandai, taat agama dan rupawan. Di samping itu, di umurnya yang masih muda, Iqbaal sudah banyak mendapat penghargaan. Tentu hal tersebut adalah faktor utama mengapa Iqbaal memiliki banyak penggemar di Indonesia. Next, kita bicara tentang lawan mainnya, yaitu Vanesha Prescilla. Gadis manis kelahiran Jakarta 25 Oktober 1999 itu terlahir dari keluarga selebritis, dia adalah adik dari artis cantik Sissy Prescilla. Selain itu, Vanesha juga terkenal sebagai model di berbagai majalah dan dia juga kerap membintangi beberapa iklan di televisi tanah air. Hingga saat ini, chemistry keduanya tetap terlihat sangat baik. Bisa kita lihat selama proses syuting film Dilan 1991 dan trailer yang baru saja rilis di youtube Max Pictures. Mungkin hal tersebut menjadi salah satu yang akan menunjang film Dilan 1991 tetap terjaga eksistensinya seperti film Dilan 1990.


2) KILAS BALIK SUKSESNYA FILM DILAN 1990


Film Dilan seri pertama, yaitu Dilan 1990 terbilang film yang sukses ditayangkan. Film ini berhasil menembus angka 6 juta lebih penonton bioskop di seluruh tanah air dan menempati film favorit nomor dua di Indonesia setelah film Warkop DKI Reborn Part 1 yang rilis tahun 2016 silam. Film Dilan 1990 juga banyak mendapat penghargaan bahkan di tayangkan di bioskop-bioskop luar negeri. Seperti yang kita tahu, film Dilan sendiri diangkat dari novel karya Pidi Baiq. Novel Dilan sendiri terbagi menjadi 4 seri yaitu Dilan 1990, Dilan 1991, Dilan 1992 & Dilan 1993. Dan pembuatan filmnya pun juga pasti bekelanjutan, tentu hal tersebut menimbulkan rasa keingin tahuan bagi banyak orang terutama penonton film Dilan 1990. Setelah kagum dan tersihir dengan film Dilan seri pertama yaitu Dilan 1990, tentu orang-orang pasti juga pasti menunggu film dilan seri-seri selanjutnya. Hal tersebut juga termasuk alasan film Dilan 1991 akan tetap trending di Indonesia. 


3) BACKGROUND SUTRADARA DAN PENULIS NOVEL DILAN


 

Pidi Baiq, sutradara sekaligus penulis novel Dilan. Pria kelahiran Bandung 8 Juli 1972 itu adalah seniman multitalenta di Indonesia. Selain sebagai sutradara dan penulis novel, Pidi Baiq juga merangkap sebagai dosen, komikus, ilustrator, musisi dan pencipta lagu. Pidi Baiq sendiri memiliki grup band yaitu "The Panas Dalam" yang didirikan tahun 1995 sampai saat ini. Tidak sedikit karya karya nya yang sudah dikenal masyarakat Indonesia. Terutama untuk orang-orang yang berjiwa sastra dan seniman, pasti tidak asing dengan pria kelahiran Bandung tersebut.

Fajar Bustomi, merupakan sutradara yang mendampingi Pidi Baiq dalam pembuatan film Dilan. Sebelumnya, pria kelahiran Jakarta 6 Juli 1982 juga banyak menyutradarai film film populer tanah air seperti Surat Kecil Untuk Tuhan (2017), Winter in Tokyo (2016), Remember When (2014), Slank Ga Ada Matinya (2013) dan banyak lagi. Dilihat dari prestasinya, tidak sedikit orang yang sudah tau sosok berbakat yang satu ini.

Sudah terbukti di film Dilan 1990, bahwa kerjasama sutradara antara Pidi Baiq dan Fajar Bustomi membuahkan hasil. Karena memang, kedua orang tersebut sama-sama memiliki banyak pengalaman dan prestasi di bidang seni dan karya sastra. Tentu keberhasilan dari kerjasama mereka juga akan berdampak di film Dilan 1991.


4) SUKSESNYA PEMASARAN NOVEL DILAN 



Sebelum Dilan difilmkan, Pidi Baiq lebih dulu menulis novel Dilan dalam 4 seri, yaitu Dilan 1990-1993. Dari awal pertama produksi hingga saat ini, novel Dilan masih dikategorikan sebagai novel best seller. Kita bisa lihat, hampir di setiap toko buku atau novel terkenal, terdapat novel Dilan lengkap dengan semua seri. Tidak hanya itu, banyak penerbit penerbit terkenal tanah air meraup novel karya Pidi Baiq tersebut untuk dijual dan dipasarkan. Seperti kata Manajer Produksi Mizan Pustaka, Benny Rhamdani "Buku Dilan pertama sejak terbit sampai sekarang, selalu ada di rak best seller dan tidak pernah turun". Tentu, kita tidak kaget mengetahui hal tersebut, karena selain memiliki jalan cerita yang unik dan romantis, novel Dilan ini diambil dari kisah nyata asmara anak SMA tahun 1990an di Bandung, seperti kata penulis novel, Pidi Baiq. Bagi para pembaca novel Dilan, pasti memiliki rasa penasaran, apakah pengangkatan film dari novel Dilan 1991 akan sebaik film Dilan 1990 atau tidak. Hal itu tentu menjadi salah satu faktor film Dilan 1991 mendatang akan ditonton dan dinikmati banyak orang, terutama kaum remaja yang masih bergelut dengan asmara.


5) KISAH ASMARA DILAN & MILEA YANG UNIK TAPI ROMANTIS



Bagi yang sudah menonton film Dilan 1990 maupun yang sudah membaca novel Dilan. Tentu kita tahu bagaimana kisah asmara antara Dilan & Milea di era 90an, kisah asmara yang unik dan romantis yang jarang dimiliki pasangan lain di jaman sekarang. Jaman dimana belum ada smartphone, kota Bandung yang masih asri dan klasik, masih banyak motor-motor klasik seperti yang dimiliki Dilan, keadaan siswa sekolah di tahun 90an dan terutama perilaku serta kata kata dari Dilan yang berbeda yang membuat hati Milea luluh. Tentu hal-hal unik tersebut akan menjadi faktor suksesnya penayangan film Dilan. Mungkin tidak hanya di seri Dilan 1990 saja, tetapi juga di seri seri selanjutnya, termasuk Dilan 1991.


Itulah beberapa alasan dari saya mengapa film Dilan 1991 bakal tetap ditonton dan diminati banyak orang. Jika Anda sependapat dengan saya, terimakasih. Jika tidak, kan pendapat orang boleh berbeda-beda asalkan saling menghargai. Right?

Sekian artikel dari saya, matur suwun sudah membaca. Oh iya, jangan lupa film Dilan 1991 tayang perdana tanggal 28 Februari 2019 di bioskop kesayangan Anda. Wassalamualaikum jangan?








baca juga : http://pesonaidn.blogspot.com/2019/01/10-tempat-wisata-pilihan-di-pacitan.html

Komentar

Posting Komentar

Artikel Populer

Perawatan Rutin Motor Ninja 150 R/RR/SS (2 tak)

10 Brand Lokal Indonesia Terbaik di Tahun 2020

5 Jenis Tembakau Lokal Yang Cocok Untuk Para Lingtingers

Warung Kopi Merapi "Kopmer" Jogja