5 Jenis Tembakau Lokal Yang Cocok Untuk Para Lingtingers

 Assalamualaikum wr.wb

YOGYAKARTA, selamat sore readers wkwk. Apakah kalian perokok? Kalo iya, berarti kita sejiwa brow. Diantara kalian ada yang hobi tingwe? Ngelinting dewe. Di artikel ini saya akan memberikan rekomendasi tembakau lokal yang menurut saya top untuk para lintingers sekalian. Saya lihat dan rasakan, di tahun 2020 ini budaya "ngelinting" semakin merebak di indonesia, termasuk saya korban dari kenikmatan tingwe. Selain praktis dan ekonomis, rokok hasil lintingan sendiri tidak kalah jauh dengan rokok rokok bungkusan yang sudah dikemas, tergantung cara kita meracik dan memilih tembakau mana yang pas untuk kita sedot. Berikut 5 rekomendasi tembakau lokal yang pas untuk dilinting :


1.  Gayo Hijau





Tembakau Gayo Hijau ini berasal dari daerah Aceh. Jika dilihat dari fisiknya, tembakau ini berwarna hijau sesuai dengan namanya. Cita rasa jenis tembakau ini memiliki rajangan yang halus dan membuat rasanya pun menjadi ringan.

Tembakau ini memiliki wangi yang hampir mirip dengan ganja, mungkin ini yang menjadi penyebab kenapa Gayo Hijau diminati khususnya anak-anak muda. Walaupun begitu tembakau ini tidak memiliki efek seperti ganja dan legal untuk dikonsumsi. Harga yang dipatok untuk tembakau ini sekitar Rp.60.000/ons, sedikit lebih mahal daripada tembakau lainnya, mungkin karena asalnya dari Aceh dan cita rasanya yang khas.


2. Mars Brand




Mars brand diproduksi oleh PT. Bentoel asal Malang. Merk tembakau ini pun sudah cukup populer, bukan hanya garetnya atau kertas pembungkusnya, namun juga untuk tembakaunya. Bagi Anda yang sebelumnya mengonsumsi rokok seperti Marlboro Merah atau Putih, Lucky Strike Merah atau Biru, tembakau Mars Brand  ini bisa menjadi alternatif yang sangat tepat. Harga tembakau ini berkisar antara Rp.12.000 - Rp.14.000 / bungkus 45 gram. Harga ditentukan oleh daerah penjual dan karakter penjual sehingga tidak setiap toko mematok harga yang sama. Namun tetap lebih irit jika dibandingkan Anda membeli rokok bungkusan apalagi seharga Marlboro yang terkesan mahal.


3. Violin


Tembakau Violin ini juga sangat populer dan bisa dibilang salah satu tembakau terbaik hingga saat ini. Violin diproduksi oleh PT Taru Martani, Yogyakarta. Harga tembakau ini dipatok sekitar Rp.15.000 - Rp.18.000 / bungkus 40 gram. Hampir mirip dengan Mars Brand, namun cita rasa Violin memiliki ciri khas tersendiri yaitu aromanya wangi dan halus. Violin masih menjadi tembakau populer untuk para lintingers Jogja. Saya sarankan jika Anda di Jogja dan ingin membeli tembakau ini, Anda bisa ke toko "Tobacco" pojok Tugu Jogja karena disana harganya lebih murah daripada outlet tembakau yang lain yaitu Rp. 15.000/bungkus.


4. Simadu Poetra


Bagi yang sudah membudayakan melinting dari dulu, tentu sudah tidak asing lagi mendengar tembakau Simadu Poetra ini. Selain harganya yang relatif murah, rasanya pun tidak kalah dengan jenis tembakau seperti diatas. Tentu setiap pabrik tembakau memiliki resep tersendiri agar produk mereka diminati. Ciri khas dari tembakau ini yaitu rasanya yang halus sedikit kasar dan aromanya yang khas. Kemasan Simadu Poetra ada dua jenis yaitu silver dan gold. Untuk harga tembakau ini dibanderol sekitar Rp. 8000/bungkus untuk ukuran kecil sedangkan untuk ukuran besar Rp. 12.000/bungkus.


5. Besuki


Jenis tembakau yang satu ini juga tidak bisa diremehkan cita rasa dan ciri khasnya. Tembakau yang diproduksi oleh Bobbin PTPN X Jelbuk, dari Jember ini memiliki aroma yang khas, rasa yang sedikit kasar dan serat tembakau yang tebal. Sejak dulu, Jember memang terkenal dengan tembakaunya. Tembakau Jember diekspor ke Bremen, Jerman dan dimanfaatkan terutama untuk bahan pembalut cerutu (dekblad) selain sebagai bahan pengikat (binder) serta pengisi (filler) aroma cerutu yang berkualitas tersebut. Tembakau dari Jember itu tidak kalah dengan cerutu Kuba maupun Amerika. Harga untuk tembakau Besuki sendiri dibanderol Rp. 15.000 - Rp.17.000/50 gram tergantung daerah dan penjual.

Diatas adalah beberapa rekomendasi tembakau dari saya untuk Anda yang ingin melinting. Sekali lagi, selera setiap orang berbeda & racikan untuk tembakau masing masing individu pun berbeda. Versi saya, saya menggunakan campuran antara Besuki dan Violin, perbandingannya 1:1. Besuki 1 ons dicampur dengan violin 1 bungkus (40gram). Semoga artikel ini membantu dan terimakasih sudah membaca. Salam #Tingwe brow !

Komentar

Artikel Populer

Perawatan Rutin Motor Ninja 150 R/RR/SS (2 tak)

10 Brand Lokal Indonesia Terbaik di Tahun 2020

Warung Kopi Merapi "Kopmer" Jogja